Gus Ulil Abshar Abdalla Sebut Demokrasi Saat Ini Agak Dikorbankan

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Intelektual Muslim dari Nahdlatul Ulama Ulil Abshar Abdalla (Istimewa)

KLIKJATIM.Com | JakartaSalah satu Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menyebut, saat ini demokrasi di Indonesia agak dikorbankan. Hal ini disampaikan Gus Ulil, sapaan akrabnya, di Akun Youtube NU Online saat mengomentari hasil pemilu 2024 yang ditayangkan seminggu lalu.

Dalam video tersebut, Gus Ulil yang dikenal sebagai Intelektual Muslim itu menyebut, jika hasil Pemilu dan Pilpres 2024 hendaknya disikap dengan bijaksana. Bagi yang menang (Versi hitung cepat), bukan berarti memenangkan segala hal, dan yang kalah bukan berarti kehilangan segala hal.

“Pasti setiap Pilpres (dan Pemilu) ada yang menang dan yang kalah. Ada fungsi juga bagi yang kalah untuk menjadi penyeimbang, maka jangan merendahkan yang kalah dan terlalu memuji secara berlebihan yang menang,” Kata Gus Ulil sebagaimana dikutip Klikjatim dari akun YouTube NU Online, Sabtu 24 Februari 2024.

Gus Ulil berharap, nantinya setelah pemerintahan baru terbentuk, ada kekuatan penyeimbang atau oposisi di luar pemerintah, baik dari partai politik maupun civil society yang signifikan. 

“Saya berharap pada lima tahun mendatang ada rebalancing yang menjadi kekuatan oposisi yang signifikan, dan yang kalah tidak masuk ke pemerintahan,” tuturnya.

Baca juga: DPP PKB Klaim Dapat 19 Juta Suara, dan 81 Kursi DPR RI di Pemilu 2024

Tangkapan layar dari konten di akun YouTube NU Online (Ist)

Namun yang menjadi pertanyaan, menurut dia, apakah penguasa mendatang akan sabar menghadapi oposan atau tidak. Dia berharap pemimpin yang akan datang akan sabar, sabar dalam arti tidak mengkooptasi maupun merepresi kekuatan opisisi secara berlebihan.

Nah terkait kondisi demokrasi hari ini, berkaca pada hasil Pilpres 2024, menurut Ulil Abshar Abdalla, menunjukkan aspirasi di Bangsa ini banyak. Aspirasi Demokrasi hanya salah satunya.

“Memang saat ini demokrasi agak dikalahkan, agak dikorbankan,” ucap Ulil.

Namun, lanjut dia, tahap Demokrasi di Indonesia saat ini tidak sampai mundur atau kembali ke belakang. Tentang hal ini ulil menyebut masih optimis budaya demokrasi akan dan masih bisa tumbuh.

“Seperti ruang kritik, kebebasan berpendapat, itu tidak mati,” imbuhnya.

Terkait harapan kepada pemerintah kedepan, bila Prabowo – Gibran nantinya dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden, isu penting menurut Ulil adalah bagaimana melanjutkan pembangunan, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“Karena yang diusung Pak Prabowo adalah tentang keberlanjutan, dan yang paling diharapkan saat ini pertumbuhan ekonomi bagus dan kesejahteraan meningkat sesuai yang diusung Pak Prabowo (yakni) keberlanjutan,” imbuhnya. (qom)