KLIKJATIM.Com ǀ Nasional – PT Petrokimia Gresik (PG) sebagai perusahaan solusi agroindustri yang merupakan anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), menjalin kerja sama dengan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). Hal ini dilakukan dalam rangka penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Politeknik di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).
Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Nampak Menteri Pertanian, Amran Sulaiman turt menyaksikan langsung di Tangerang, Banten, Jumat (4/10/2019) lalu.
Diketahui, bahwa PEPI merupakan kampus Politeknik Enjiniring Pertanian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendukung upaya Kementan. Yaitu, untuk melakukan transformasi pertanian tradisional menjadi modern dan membangun SDM pertanian unggul, sekaligus menarik minat generasi muda agar terjun ke sektor ini.
[irp]Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi beberapa hal. Di antaranya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, pengembangan keterampilan mahasiswa, penyusunan kurikulum dan sistem pembelajaran, serta pengembangan teaching factory.
Rahmad Pribadi mengungkapkan, bahwa Petrokimia Gresik sangat mengapresiasi upaya Kementan dan menyambut baik kerja sama ini. Karena dinilai sejalan dengan program transformasi bisnis PG menuju solusi agroindustri.
Salah satu penekanannya adalah peningkatan kapasitas dan daya saing SDM perusahaan. “Kami sangat mendukung upaya-upaya untuk mencetak SDM terampil, khususnya di bidang pertanian. Ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan Petrokimia Gresik, melalui program Jambore Petani Muda dan beberapa program peningkatan kualitas SDM lainnya,” ujar Rahmad.
[irp]Dalam menindaklanjuti MoU tersebut, PG akan berkomunikasi dengan seluruh Politeknik Pengembangan Pertanian (Polbangtan). Tujuannya untuk mempelajari kerja sama yang telah berjalan dengan dunia industri. Manajemen juga akan melakukan komunikasi di internal perusahaan dengan unit terkait, yang berpeluang menerima tenaga magang yang memiliki background penyuluh lapangan sesuai isi MoU.