Dua Tanggul Jebol, Banjir di Gresik Semakin Meluas

Reporter : Redaksi - klikjatim

foto : Air dari sungai Kali Lamong mengalir deras di titik tanggul yang jebol. (repro/screenshot dari video)

GRESIK – Banjir akibat luapan sungai Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur meluas. Pasalnya ada dua tanggul yang jebol, Jumat (03/05/2019). Yaitu tanggul sungai Kali Lamong di Desa Pandu, Kecamatan Cerme atau berjarak sekitar 200 meter sebelah utara Desa Jono jebol dan tanggul di Dusun Gorekan Kidul, Desa Cermen, Kedamean.

Sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, wilayah terdampak banjir semakin meluas menjadi 5 kecamatan. Antara lain di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti dan Kedamean.

“Di sebagian titik (air) sudah mulai surut salah satunya di wilayah Kecamatan Benjeng,” ujar Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito.

Untuk wilayah Kecamatan Balongpanggang, genangan air sejatinya juga sudah mulai surut sejak pukul 00.00 dini hari. Namun tadi pagi kembali terjadi genangan sekitar 20 centimeter yang terpantau sampai siang.

[irp]

Menurutnya, saat ini wilayah terdampak banjir semakin meluas karena tanggul jebol. Selain melanda sejumlah desa di Kecamatan Cerme, kali ini banjir merambah hingga Desa Cermen, Kecamatan Kedamean.

Khusus di Desa Cermen banjir merendam sebanyak 178 rumah dan jalan lingkungan. Air setinggi 70 sampai 150 centimeter.

“Arus lalu lintas macet total karena Jalan Raya Cerme Kidul Raya dan Jalan Raya Boboh tergenang air dengan ketinggian 20 sampai 30 centimeter,” lanjutnya.

Sedangkan jumlah desa yang terendam banjir di Kecamatan Cerme ada 10 titik. Di Kecamatan Menganti 5 desa, Kecamatan Benjeng 6 desa, serta Kecamatan Balongpanggang ada 7 desa.

[irp]

Kondisi terkini untuk genangan air di Desa Sedapurklagen, Benjeng sudah surut. Adapun di wilayah Kecamatan Balongpanggang, tercatat 4 desa yang sudah mulai surur. Di antaranya Desa Dapet, Desa Karangsemanding, Desa Sekarputih, dan Desa Pucung.

Tarso menambahkan, genangan paling parah ada di Desa Pandu, Kecamatan Cerme. Air di jalan poros desa menggenang antara 30 sampai 758 centimeter.

“Upaya kami sekarang mendirikan dapur umum di Balai Desa Iker-iker Geger dan Balai Desa Munggugianti. Selain itu mendistribusikan makanan kepada warga terdampak,” tandasnya. (nul/*)