Dorong Peningkatan PAD, Ketua DPRD Gresik Suarakan Perlunya Terobosan dan Inovasi

Reporter : Koinul Mistono - klikjatim.com

Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Fandi Akhmad Yani (tengah) menyampaikan paparan pada workshop media bersama PWI Gresik dalam rangka Hari Pers Nasional tahun 2020. (Koinul Mistono/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Banjarmasin – DPRD Kabupaten Gresik terus gencar mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor. Sejumlah upaya pun akan dilakukan termasuk melalui terobosan-terobosan dan inovasi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Fandi Akhmad Yani saat menjadi pembicara dalam workshop media bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik, dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (7/2/2020).

“Kegiatan-kegiatan (workshop) seperti ini sangat penting dengan mengundang beberapa pakar. Karena memang perlu adanya terobosan dan inovasi,” jelas Gus Yani, sapaan akrab Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani.

Terobosan dan inovasi ini, lanjut dia, bertujuan untuk mendorong peningkatan PAD di Kabupaten Gresik. Sebab peningkatan dalam setiap tahunnya saat ini masih belum terlalu siginifikan.

[irp]

Salah satunya di sektor pendapatan Minyak dan Gas (Migas). Maka, hal ini harus lebih dioptimalkan karena Pemerintah Daerah setempat mempunyai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gresik Migas.

Tidak hanya itu. Kata Gus Yani, dalam rangka peningkatan PAD juga bisa dengan menggandeng sejumlah starup atau perusahaan yang bergerak di bidang jaringan daring.

Hal ini bisa dipertimbangkan sebagai upaya untuk melahirkan terobosan teknologi. “Dalam perkembangan zaman saat ini, sebagian perusahaan starup sudah mendominasi seperti bisnis hotel yang menjamur. Hal itu bisa ditiru dalam peningkatan PAD Gresik,” menurutnya.

Diungkapkan, bahwa Kabupaten Gresik memiliki potensi di sejumlah sektor bisa didorong memberikan kontribusi pendapatan lebih. Terutama di sektor-sektor yang masih belum tergarap maksimal.

[irp]

“Sehingga diharapkan peningatakan PAD Gresik dari tahun ke tahun bisa lebih signifikan,” tambahnya.

Berdasarkan data yang dihimpun diketahui, tren peningkatan PAD Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun tercatat peningkatannya tidak terlalu siginifikan. Sehingga ekspektasi APBD Gresik yang sempat diharapkan bisa menyentuh angka Rp 7 triliun pada tahun 2021 masih sangat jauh dari kenyataan.

Dalam nota R-APBD 2020 yang telah dibacakan saat itu, Pemda Gresik mentargetkan APBD pada tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun. Estimasinya dengan pendapatan daerah Rp 3,6 triliun. Yaitu dengan rincian PAD sebesar Rp 1.025 triliun, serta dana perimbangan dari pemerintah pusat ditarget bisa Rp 1,8 triliun. (adv/nul/rtn)