KLIKJATIM.Com | Pasuruan – Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengakui bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat Pasuruan dalam menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya mencegah penularan pandemi Covid-19 di daerah setempat masih rendah. Hal ini disampaikannya langsung setelah menghadiri rapat koordinasi antara ulama dan umara atau jajaran Forkopimda terkait percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/7/2020).
Kata Gus Irsyad—sapaan Bupati Pasuruan—mendisiplinkan masyarakat adalah yang paling susah. Apalagi penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan juga diakui belum memuaskan.
“Bahkan dalam satu minggu terakhir ini ada dua kasus pengambilan jenazah di Pasuruan,” ujarnya.
Artinya, masih perlu penanganan-penanganan lebih lanjut. Termasuk upaya untuk mendisiplinkan masyarakat agar bisa tertib menerapkan protokol kesehatan.
Semua ini dilakukan sebagai antisipasi menyusul adanya prediksi pakar dan ilmuwan, bahwa Agustus bulan depan menjadi masa puncaknya penyebaran Covid-19. “Makanya, kami meminta bantuan ulama untuk membuat gerakan dan memyampaikan ke masyarakat agar tetap disiplin. Ini kami juga sedang menyiapkan langkah-langkah percepatan,” papar Bupati dua periode tersebut.
Jika ada bantuan ulama untuk mengimbau ke masyarakat, pihaknya optimis tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan akan meningkat. “Ini tantangan buat kami, makanya kami butuh peran dukungan dari alim ulama dan masyarakat. Mari bersama- sama melawan Covid-19 di Pasuruan ini,” pungkas dia. (nul)