KLIKJATIM.Com | Sidoarjo – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, melakukan kunjungan belajar ke Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai langkah nyata dalam meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 September 2024 ini melibatkan 37 peserta yang terdiri dari DLH Kabupaten Katingan, guru SD dan anggota DWP DLH Kabupaten Katingan.
Dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan, Yobie Sandra, S.STP.,MA, kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari konsep Kampung Edukasi Sampah yang telah berhasil mengimplementasikan strategi pengelolaan sampah mulai dari tingkat rumah tangga hingga skala komunal.
Di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, peserta dikenalkan secara langsung dengan metode pemilahan sampah yang diterapkan di setiap rumah tangga.
Selama kunjungan, peserta mengikuti sesi pelatihan dan praktik langsung di lapangan. Mereka diperlihatkan bagaimana pemilahan sampah dilakukan secara sistematis di tiap rumah, dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dikelola menjadi kompos, sementara sampah anorganik diolah atau disetor ke bank sampah untuk didaur ulang.
Peserta juga belajar tentang sistem manajemen bank sampah yang efektif, yang memungkinkan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami sangat terkesan dengan bagaimana masyarakat di Kampung Edukasi Sampah berhasil memobilisasi seluruh warga untuk terlibat dalam pengelolaan sampah yang efisien. Ini adalah model yang sangat relevan untuk diterapkan di Kabupaten Katingan,” ujar Yobie Sandra, S.STP.,MA.
Ia menambahkan bahwa salah satu hal penting yang diambil dari kunjungan ini adalah keterlibatan masyarakat dalam setiap langkah pengelolaan sampah, mulai dari edukasi hingga pengelolaan berbasis komunitas.
Selain itu, Kampung Edukasi Sampah juga dikenal sebagai pusat pembelajaran tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Masyarakat sekitar secara aktif dilibatkan dalam berbagai program pendidikan lingkungan, termasuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan kembali untuk pertanian atau penghijauan.