KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Meski Pertamina EP Sukowati yang berada di Desa Ngampal, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro sudah melakukan pembersihan yang diduga dari limbah perusahaan migas tersebut, namun dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Polres Bojonegoro tetap melakukan pengambilan sampel di lokasi kejadian.
Nampak para petugas DLH dan jajaran Satreskrim Polres Bojonegoro mengambil sampel sebanyak 5 botol yang berbeda-beda, mulai pengambilan dari Logam berat, minyak lemak dan lainya.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro melalui Kepala Unit 2 (Kanit Tipidsus) Ipda Achmad Zaenan Na’im mengatakan, kedatangannya ke sini kali kedua untuk melakukan pengambilan dugaan limbah dari perusahaan migas tersebut. “Kami bersama DLH melakukan pengambilan air di sekitar lokasi,” ujarnya kepada klikjatim.com
Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan ini akan diserahkan dan akan diuji lab. “Ya kita akan bawa sampel ini nanti akan diuji, apakah ada kandungan logam atau minyak,” ungkapnya.
Sedangkan, Pamuji pemilik lahan persawahan atau warga sekitar mengatakan bahwa, mulai sore hingga malam, sebanyak 4 sampai 6 truk diterjunkan untuk mengangkat limbah dari dalam. Dan tadi dari pihak DLH dan Polres mengambil sampel. “Lokasi limbah sudah dikeruk dengan membawa 4 sampai 6 truk,” tambahnya.
Sementara itu Pertamina EP Sukowati dalam keterangannya bahwa sudah melakukan tindak lanjut pelaporan warga mengenai dugaan pencemaran di wilayah Pad B, PEP Sukowati Field bergerak cepat memperluas wilayah pengecekan dan menemukan sumber ceceran. PEP Sukowati juga langsung melakukan pembersihan terhadap ceceran solar.
“Setelah kita lakukan pengecekan di area fasilitas produksi PAD B, dan dipastikan tidak ada limbah yang keluar dari lokasi, tim memperluas pengecekan ke area pemboran. Hasilnya, didapatkan sumber ceceran yaitu dari tangki solar untuk kebutuhan genset kontraktor,” kata Manager Sukowati Field, Arif Rahman Hakim, Minggu (16/2/2025).
Arif menambahkan,begitu menerima laporan warga, pihaknya langsung melakukan pengecekan di area fasilitas produksi PAD B. Setelah dipastikan aman, area pemeriksaan diperluas hingga area pemboran sumur SKW 38.