Dirjen Migas Kementerian ESDM Resmikan 4.000 Jaringan Gas Rumah Tangga di Lamongan

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Tutuka Ariadi bersama anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri, Bupati Lamongan Fadeli, Dandim 0812 Lamongan Lektol Inf Sidik Wiyono, dan Kapolres Lamongan AKBP Harun, acara peresmian pembangunan Jargas di Lamongan

KLIKJATIM.Com | Lamongan – Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, Tutuka  Ariadi meresmikan 4.000 jaringan gas (Jargas) bumi untuk rumah tangga di Kabupaten Lamongan. Peresmian dilakukan  di Halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan, Jumat (18 /12/2020).

[irp]

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Lamongan Fadeli, Dandim 0812 Lamongan Lektol Inf Sidik Wiyono, dan Kapolres Lamongan AKBP Harun, acara peresmian pembangunan Jargas di Lamongan ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Menurut Dirjen Migas, Jargas merupakan salah satu proyek strategis nasional, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menyediakan energi yang bersih dan murah bagi masyarakat. Programj ini serta bersumber dari dalam negeri.

“Ketersediaan gas di Indonesia sangat besar, sehingga penting untuk dimanfaatkan. Pasokan gas di Indonesia berlebih untuk kebutuhan dalam negeri. Pemerintah terus mengupayakan penggunaan gas ini untuk kebutuhan domestik dan mengurangi impor,” ungkap Tutuka Ariadi.

Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan, pembangunan jargas sebanyak 4.000 SR (Sambungan Rumah) di Lamongan masih sangatlah kecil, baru sebesar 1 persen jika dibandingkan dengan jumlah rumah tangga di Lamongan.

“Tahun 2021 di Lamongan dijatah 6.000 lagi untuk sambungan rumah tangga, saya harap bisa lebih dari itu. Saya juga berterima kasih karena program ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat. Semoga ke depannya baik skala rumah tangga maupun skala industri dapat dimaksimalkan,” ucap Fadeli.

Penggunaan jargas dianggap lebih menguntungkan karena masyarakat bisa lebih hemat dalam hal biaya. Tidak perlu lepas-pasang regulator, terlebih bagi yang takut memasang regulator. Sehingga, masyarakat tidak perlu mengangkat tabung gas dan tidak bingung saat tengah malam gas habis, lebih murah, serta dianggap lebih aman.

“Sudah 3 bulan, sejak Agustus saya menggunakan ini, memang lebih hemat, lebih aman dibanding gas tabung. Kalau dihitung rata-rata per bulan selisihnya hampir 300 ribu. Untuk menggoreng banyak juga tidak perlu ganti-ganti tabung lagi,” terang Achmad Tawakul, Penjual Gorengan di Lamongan.