Di Bojonegoro, Perangkat Desa Nyalon Kades Harus Mundur

Reporter : M Nur Afifullah - klikjatim.com

Ketua DPRD Imam Solikin saat ditemui di depan kantor DPRD Bojonegoro (M. Nur Afifullah/klikjatim.com)

KLIKJATIM.COM | BOJONEGORO –  Para perangkat desa kini tidak bisa asal maju dalam pemilihan kepala desa (pilkades). Pasalnya, mereka bakal kehilangan jabatannya sebagai perangkat jika nekat nyalon. Ini sesuai dengan surat edaran (SE) Bupati Bojonegoro nomor 188/3254/412.013/2019.

Dalam SE yang dikeluarkan pada 11 November tersebut, bupati meminta kepada para Camat untuk menghimbau kepada perangkat desa yang hendak mencalonkan diri agar mundur dari jabatannya.

[irp]

Himbauan ini dimaksudkan untuk meminimalisir potensi konflik akibat rivalitas dalam konstestasi pilkades. Hal ini bisa berdampak pada penyelenggaraan pemerintah desa, pelayanan masyarakat dan pembangunan desa serta stabilitas ketertiban umum.

Terkait hal tersebut Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Imam Solikin tidak mempersoalkannya. Sebab, itu hanya himbauan. “Kalau himbauan itu boleh dijalankan boleh tidak. Tapi sebaiknya harus dijalankan,” ujarnya.

[irp]

Menurut dia, himbauan tersebut tujuannya memang baik. Dimana bupati ingin agar tidak terjadi konflik di desa. “Meski begitu, perangkat tetap harus diberikan peluang. Namun tetap harus menjaga kekompakan,” imbuhnya.

Sebagai catatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro segera menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) tahap III. Rencananya, pilkades akan digelar pada Februari 2020 mendatang. Dengan diikuti 223 desa dari 28 Kecamatan di Bojonegoro. (af/hen)