KLIKJATIM.Com | Gresik – Hari batik nasional diperingati tiap 2 Oktober. Penetapan hari batik nasional itu seiring dengan keputusan UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda pada tanggal yang sama beberapa tahun silam.
PT Smelting merupakan salah satu perusahaan di Gresik yang menaruh perhatian besar kepada perkembangan batik.
Yang terbaru, bersama Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Gresik, PT Smelting melahirkan 10 motif batik yang digali dari nilai-nilai budaya Kabupaten Gresik.
Sepuluh motif baru batik khas Gresik tersebut, sejatinya lahir dari MoU antara PT Smelting dengan Dekranasda beberapa bulan lalu. Dalam motifnya, batik – batik ini menggambarkan berbagai ikon Gresik seperti Damarkurung, kubah, hingga gapura Gresik.
Baca juga: Bersama Dekranasda, Smelting Akan Kembangkan Batik Khas Gresik
General Affairs PT Smelting Indra SW Junor menyebut, pihaknya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan turut serta mengembangkan batik khas Gresik.
“Keinginan Pak Bupati untuk ada batik Gresik dan mengajak kami, PT Smelting untuk turut ambil bagian dalam pengembangan batik ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami,” kata Indra.
Kedepan dia ingin melihat, batik Gresik yang telah dilahirkan ini bisa mendunia, menjadi role model bagi masyarakat gresik dalam berbusana.
“Menjadi Tanggung Jawab kita bersama untuk mempromosikan motif atau corak batik tersebut,” imbuh Indra.
Baca juga: Batik Pitutur, Binaan Smelting Kini Makin Diminati
Jauh sebelum itu, sejak 2018, PT Smelting bersama Batik Pitutur yang dibesut pembatik bernama Haji Ilham, mengadakan program pelatihan dan pendampingan membatik kepada para calon pengusaha batuk sejak tahun 2018-2020.
Dalam rentang waktu itu, PT Smelting dan Batik Pitutur telah melatih sebanyak 60 pembatik baru dari 10 desa di Kabupaten Gresik, dimana Haji Ilham dan rekannya sebagai pelatih.
Tidak hanya mendampingi keterampilan membatik, PT Smelting juga mendorong dan memfasilitasi pemasaran kain batik karya pengerajin.
Misalnya dalam penyelenggaraan internasional Trade Expo Indonesia (TEI) di CBD Tangerang pada Oktober 2022 lalu, kain batik produksi sanggar Batik Pitutur ini dipamerkan juga kepada pengunjung, baik dari dalam dan luar negeri.
Para pengunjung pameran ini tertarik dengan motif batik yang khas yang memperkenalkan budaya dan karakter masyarakat Gresik, ada juga motif panganan pudak dan lentera kerajinan masyarakat menjadi ikon motif batik pitutur luhur. (qom)