Cerita Warga Sumurgeneng Tuban Borong Mobil dan Mayoritas Pilih Toyota Venturer

Reporter : Much Taufiqurachman Wahyudi - klikjatim.com

Sales Toyota Auto2000 Tuban saat menyerahkan unit mobil kepada warga Karanggeneng, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

Dikatakan, dia dan tetangga lainnya memang hampir sebagiabesar membeli Toyota Innova. Jika dihitung, dia mengaku ada sekitar 100 an warga Desa Karanggeneng yang menjatuhkan pilihannya ke Toyota. Tipe yang dipilih juga hampir sama, Innova tipe tertinggi yakni Venturer V.

“Kebetulan Toyota di Tuban ini banyak dipakai warga. Selain itu Toyota lebih dekat dan fasilitas sudah lengkap dan pelayanan sales maupun servis yang sudah bagus,”kata Kasnoto.

Mobil Toyota Innova dan Fortuner bak kacang goreng laris manis diborong warga Sumugeneng Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto saat dikonfirmasi tidak membantah banyak warganya yang membeli mobil mereknya kebetulan Toyota tipe Innova. Selain membeli 176 mobil baru, ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang mendadak jadi miliarder juga membeli tanah dan membangun rumah.

Gihanto mengatakan, uang membeli mobil dan tanah itu didapatkan warga dari hasil menjual lahan garapan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia. Ada 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng yang menjual tanah garapan. Uang pembebasan lahan yang diterima warga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta. Namun, sebagian besar warga mendapat uang sebesar Rp 8 hingga 10 miliar.

Beberapa orang lainnya mendapat uang di atas Rp 20 miliar. Adapun proyek yang membuat warga jadi miliarder itu merupakan pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina. Pembangunannya menelan dana 15 miliar dollar AS hingga 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 225 triliun.

Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2024 dengan luas mencapai 1.050 hektar. Rinciannya, 821 hektar lahan darat dan sisanya lahan reklamasi laut. Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, dan di KLHK satu bidang. (ris)