Berbeda Pilihan Saat Pilkades, Kakek 80 Tahun di Bojonegoro Diusir Keponakannya

Reporter : M Nur Afifullah - klikjatim.com

Warga bergotong royong membantu Dul Ngali pidah dari di rumahnya. (M Nur Afifullah/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro–Seorang kakek berusia 80 tahun di Bojonegoro diusir dari rumahnya. Sebabnya, berbeda pilihan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan digelar 19 Februari 2020.

Kakek tersebut bernama Dul Ngali, warga Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

[irp]

Informasi yang dihimpun, selama ini Dul Ngali tinggal di rumah milik keponakannya, Suwarni. Menjelang Pilkades, Dul Ngali memiliki calon kades yang berbeda dengan keponakannya. Tidak terima dengan pilihan pamannya itu, Suwarni akhirnya nekat mengusir pria lanjut usia itu dari rumahnya.

Warga membantu memboyong peralatan rumah milik Dul Ngali. (M Nur Afifullah/klikjatim.com)

Warga yang mendengar kabar tersebut banyak yang berempati. Sejumlah warga ikut membantu memboyong Dul Ngali ke rumah cucunya tak jauh dari rumah Suwarni.

“Bersama warga kami dan cucunya kami ikut membantu memindahkan perabot rumah tangga ke rumah cucunya (Dul Ngali),” kata Sucipto, warga setampat yang turut membantu memindahkan barang, Selasa (21/1/2020).

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro, Djuwana Poerwiyanto saat dikonfirmasi mengaku kaget atas kejadian itu.

“Kok ada ya kejadian seperti itu,” katanya saat dikonfirmasi Klik Jatim.

Djuwana menyarankan, agar panitia pilkades mengambil langkah atas kejadian ini. Panitia, kata Djuwana bisa melakukan mediasi dengan menggelar musyawarah dan diselesaikan secara kejeluargaan.

“Kalau masih keluarga seharusnya diselesaikan secara baik-baik,” ujarnya.

Pilkades di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas bakal digelar serentak pada tanggal 19 Februari 2019. Di desa tersebut, pilkades diikuti dua calon dengan jumlah hak pilih 750 pemilih. (af/mkr)