klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bea Cukai dan Pemkab Gresik Kaji Pendirian Pabrik Rokok di Pulau Bawean

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Kepala Bea Cukai Gresik Wahjudi Adrijanto (Kiri) (Ist)
Kepala Bea Cukai Gresik Wahjudi Adrijanto (Kiri) (Ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Gresik menginisiasi berdirinya oabrik rokok di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Wacana ini muncul setelah hasil panen dari kegiatan uji coba penanaman tembakau di Pulau Bawean sukses dan menghasilkan cuan yang menjanjikan.

Kepala Bea Cukai Gresik, Wahjudi Ardijanto melalui Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI), Eko Rudi Hartono mengatakan, rencana pendirian pabrik rokok Bawean Gresik diawali melalui rapat koordinasi bersama antara Bea Cukai Gresik dan Pemerintah Desa Gelam Kecamatan Tambak dan Pemdes Pudakit Barat Kecamatan Sangkapura.

Dalam rapat tersebut juga dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Diskoperindag Gresik, Dinas Pertanian serta Bappeda Pemkab Gresik.

"Bea Cukai Gresik mendorong agar dua desa di wilayah Bawean yang telah sukses dalam uji coba tanam tembakau untuk mengembangkan perannya dengan memiliki industri di hilir. Artinya Bawean akan memiliki pabrik rokok. Hal ini sesuai dengan semangat pemerintah pusat dalam semangat hilirisasi sehingga meningkatkan daya saing dan penguatan ekonomi lokal," ujarnya.

Baca juga: Bea Cukai dan CV Rajawali Sejahtera Marindo Lepas Ekspor Kacang Hijau ke-3 Destinasi Internasional
Eko tidak menampik jika munculnya wacana pendirian pabrik rokok ini setelah Bea Cukai Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian telah berhasil melakukan panen tanaman tembakau di dua desa Bawean.

Menurutnya, tembakau dari pulau Bawean memiliki kualitas kelas premium sehingga diyakini akan diserbu pasar.

"Semangat mendirikan pabrik rokok Bawean ini selain untuk meningkatkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan baru namun juga untuk memerangi peredaran rokok polos di pulau Putri. Bea Cukai Gresik akan terus melakukan asistensi bahkan kami berikan dukungan fasilitas untuk melakukan studi tiru ke sejumlah Kabupaten di Jawa Timur yang selama ini menjadi daerah penghasil rokok," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Eko juga menyebut pada tahun 2024 pihaknya bersama pemerintah daerah juga akan mengembangkan jumlah lahan demplot tembakau di Bawean dari yang semula hanya 2 hektar menjadi 6 hektar.

Luasan demplot tembakau tersebut akan ditempatkan di desa Desa Gelam Kecamatan Tambak dan Desa Pudakit Barat Kecamatan Sangkapura.

Sementara untuk pabrik rokok, kata Eko, pihaknya bersama tim terkait akan mematangkan apakah nanti berbentu koperasi, home industri atau masuk dalam naungan Bumdes.

Kendati demikian, saat ini Pemdes di masing-masing desa tersebut terus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari melakukan pelatihan perajangan tembakau hingga produksi rokok kretek.

"Kami punya optimisme tinggi jika rokok produksi Bawean ini tidak hanya menjadi diminati pasar lokal melainkan juga akan merambah ekspor. Hal ini karena banyaknya diaspora Bawean yang ada di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam," tandasnya. (qom)

Editor :