Batik Ecoprint Kota Probolinggo, Cocok untuk Busana Lebaran

Reporter : Much Taufiqurachman Wahyudi - klikjatim.com

Menjelang perayaan Idul Fitri, batik ecoprint menjadi salah satu yang ramai diburu warga untuk dipakai saat lebaran.

KLIKJATIM.Com |Pasuruan – Menjelang perayaan Idul Fitri, membawa keuntungan bagi perajin batik di Kota Probolinggo.

Bahkan, batik juga menjadi salah satu yang diburu warga untuk dipakai saat momentum lebaran untuk bersilaturahmi ke tetangga, kerabat maupun sanak familinya.

Salah satu batik yang banyak diburu warga yaitu Kerajinan Batik Ecoprint, di Butik Griya Batik Zahra, milik Rina Setiowati (52), warga jalan Wahidin, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Butik ini sudah berdiri sejak 20 tahun terakhir.

Batik ecoprint sendiri merupakan teknik memberi pola pada kain dengan menggunakan aneka macam daun yang diinginkan, mulai daun jati, daun kenikir dan lain sebagainya atau konsep Back To Nature. Jelang lebaran ini, mulai banyak pesanan baik dari dalam kota dan luar kota.

Pembuatan batik ecoprint ini, dengan menempatkan dedaunan ke kain, setelah dirasa rata, kain lalu digulung selanjutnya dikukus 2 jam, kain kemudian dicuci hingga bersih lalu dijemur. Selain konsep back to nature atau kembali ke alam, pewarnaan tak mencolok jadi salah satu yang diminati.

Pemilik Butik Griya Batik Zahra, Setiowati mengatakan, jika batik ecoprint ini menggunakan warna alam ramah lingkungan seperti pewarnaan dari bahan akar, daun dan batang pohon. Tidak hanya baju, topi, selendang juga tas juga bisa diproduksinya.

“Awal produksi kain saja, dengan berjalannya waktu kita inovasi lagi batik ecoprint bisa dibuat topi ecoprint, selendang, dan ini bisa kita bikin tas dari ecoprint, dan berkembang lagi menjadi jilbab, kebetulan ini jilbab,” kata Setiowati, Minggu (31/3/2024).

Untuk harganyapun, menurut Setiowati, tidak akan sampai merogoh kocek dalam-dalam, hanya saja  bervariatif tergantung dengan pesanan dan juga motif yang dinginkan para pemesan ataupun pembelinya.

“Alhamdulillah hampir lebaran ini, pesanan batik di butik kami meningkat 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya. Untuk harganya paling murah itu dari Rp 50 ribu sampai di angka jutaan, ya tergantung yang dipesan,” pungkas Setiowati saat ditemui di butiknya. (gin)