Batal di Gresik, Bojonegoro Siap jadi Tuan Rumah Seleksi SKD CPNS 2024

Reporter : M Nur Afifullah - klikjatim.com

Kepala BKPP Bojonegoro, Aan Syahbana (Afifullah /klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Kabupaten Bojonegoro akan kembali menjadi tuan rumah di seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024. Hal tersebut setelah dikabarkan batal penyelenggaraan di Kabupaten Gresik.

Kabar gagalnya di Gresik itu disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo mengatakan, Keputusan berpindahnya Lokasi tes SKD CPNS 2024 Gresik ke Bojonegoro karena mempertimbangkan masalah teknis dan infrastruktur.

Berdasarkan hasil evaluasi, fasilitas di Gresik belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk pelaksanaan tes SKD berbasis komputer. “Setelah evaluasi, kami harus mengakui bahwa fasilitas yang ada tidak cukup memadai,” kata dia, Selasa (1/10/2024).

Lokasi yang dipilih sebagai lokasi tes SKD CPNS 2024 Gresik adalah Gedung Nasional Indonesia (GNI) atau Graha Kartini hanya dapat menampung 300 peserta. Jumlah itu, dirasa tidak mencukupi jumlah pendaftar yang jauh lebih tinggi. Sedangkan di Bojonegoro memiliki formasi yang lebih banyak dengan jumlah lebih dari 760 pendaftar. Hal ini membuat Lokasi lebih layak untuk menggelar tes.

Sementara itu, Kepala BKPP Bojonegoro, Aan Syahbana mengatakan, sampai saat ini belum ada surat resmi dari BKN terkait penetapan lokasi SKD CPNS untuk tahun 2024 ini.

“Seharusnya tahun ini di Kabupaten Gresik, namun informasi terakhir akan kembali digelar di Bojonegoro,” katanya kepada klikjatim.com Rabu (2/10/2024).

Dia mengatakan, apabila lokasinya diputuskan di Bojonegoro, BKPP siap memfasilitasi SKD CPNS tersebut. Nantinya Universitas Bojonegoro (Unigoro) menjadi lokasi seleksinya. “Akan tetapi masih menunggu instruksi dari BKN karena seleksi CPNS biasanya digelar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro,” ujarnya.

Aan menjelaskan, untuk Bojonegoro kemarin kuota CPNS ditetapkan sebanyak 762 formasi. Namun, setelah pasca sanggah jumlah peserta berubah. Sebelum pasca sanggah 11.853 pelamar lolos seleksi administrasi. Sisanya sejumlah 1.980 tidak lolos atau tidak memenuhi syarat administrasi.

“Setelah pengumuman seleksi administrasi CPNS tersebut 11.906 pelamar diterima sanggahannya. Sisanya 1.987 pelamar tak diterima,” pungkasnya. (gin)