KLIKJATIM.Com | Gresik – Banjir masih merendam wilayah Gresik, baik di bagian utara akibat luapan Bengawan Solo, maupun di bagian selatan akibat meluapnya Kali Lamong. Salah satu daerah terdampak adalah Desa Boboh, Kecamatan Menganti, di mana air masih menggenangi permukiman warga. Sayangnya, dapur umum belum tersedia secara memadai, membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan makanan.
Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, bersama Wakil Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Pondra Piyo Utomo, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi warga yang terdampak banjir.
"Dapur umum harus segera dibangun di tingkat dusun atau RT, sembari kita mencari solusi di tingkat kebijakan. Saat ini, dapur umum masih belum tersedia dengan baik," ujar Syahrul seusai melakukan kunjungan, Senin (3/3/2025) dini hari.
Karena pemerintah desa setempat belum juga mendirikan dapur umum, Syahrul dan Pondra akhirnya memborong makanan untuk sahur bersama warga terdampak, memastikan mereka tetap dapat menjalankan ibadah puasa meskipun berada dalam situasi sulit.
"Jangan sampai warga kesulitan mendapatkan makanan saat berbuka puasa," tegasnya.
Koordinasi dan Percepatan Bantuan Ditekankan
Syahrul mengingatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa Boboh untuk segera berkoordinasi guna memenuhi kebutuhan warga terdampak, termasuk penyediaan obat-obatan dan layanan kesehatan.
Baca juga: DPRD Gresik Pantau Penanganan Korban Banjir Kalimas, Pastikan Kecukupan Logistik dan Layanan Kesehatan"Kami meminta puskesmas untuk aktif berkoordinasi dan memastikan layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," tambahnya.
BPD mengusulkan dapur umum di dusun-dusun terdampak hingga tingkat RT, khususnya di Dusun Ngantang, mengingat akses ke Balai Desa juga ikut terendam banjir.
"Prinsipnya semakin mikro dapur umum, semakin baik. Seharusnya, dapur umum sudah tersedia di tingkat RT agar distribusi makanan lebih cepat dan merata. Anggaran kebencanaan desa juga sudah bisa digunakan, jadi administrasi tidak perlu menjadi hambatan," jelas Syahrul.
Selain percepatan distribusi logistik, Syahrul juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam membantu korban banjir di lokus-lokus terdampak.
Penanganan Medis Jadi Perhatian
Selain makanan, penanganan medis di lokasi pengungsian juga menjadi perhatian khusus.
"Penanganan banjir tahun ini cukup berat karena banyak desa yang terdampak. Kita harus bergandeng tangan untuk mengatasi bencana ini bersama-sama," pungkasnya.
Diharapkan, dengan percepatan koordinasi lintas pihak, bantuan logistik dan medis dapat segera tersalurkan dengan lebih efektif, sehingga warga terdampak bisa mendapatkan kebutuhan dasar mereka selama menghadapi bencana banjir. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar