Bacok Korban, Penyekap Dihajar Masa Hingga Tewas

Reporter : Miftahul Faiz - klikjatim.com

Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo saat melakukan olah TKP di rumah Ngatiyah Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Penyekapan disertai aksi kekerasan menimpa ibu anak dan anak, Ngatiyah (60) dan Mustofa (38), Selasa malam. Warga Desa Sumengko, RT 4 RW 2, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik ini nyaris kehilangan nyawa setelah dibacok oleh Sukitno (39), asal Desa Glagu RT 02 RW 06 Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.

Aksi ini diketahui warga sekitar hingga memicu aksi main hakim yang berujung pada kematian pelaku. Nyawa pelaku tidak berhasil diselamatkan karena luka akibat dikeroyok massa di sekujur tubuhnya.

Menurut Tosi, tetangga korban peristiwa itu terjadi Selasa (26/11) sekitar pukul 23.35. Awalnya pelaku bertamu di rumah korban Ngatiyah dan anaknya Musofa.

Kepada korban, pelaku mengaku sebagai teman Soleh, suami Musofa. Pelaku berniat mencari Soleh, namun dijawab oleh Musofa tidak ada di rumah.

[irp]

Jawaban ini membuat berang pelaku. Pelaku mencoba mencari Soleh di dalam rumah, namun tidak ditemukan.

Melihat kenyataan itu pelaku emosi dan menyekap Ngatiyah dan Musofa di kamar. Saat pelaku menggelandang korban ke kamar, Musfofa berteriak minta tolong.

Teriakan itu membuat pelaku kalap dan memukul kedua korban dengan potongan besi sepanhang 40 Cm ke kepala korban. AKibat pukulan itu, kepala korban berdarah.

Pada saat yang sama teriakan korban didengar tetangga korban. Tosin dan Ebit, kedua tetangga korban yang bersebelahan rumah bergegas keluar ketika mendengar teriakan dari rumah Musofa.

Kedua saksi lantas mendekati rumah korban dan mendobrak pintu belakang. Saat pintu terbuka saksi melihat pelaku masih terus memukuli korban.

[irp]

“Kami melihat pelaku membawa potongan besi panjang dan dipukulkan di kepala Bu Ngatiyah dan Musofa hingga berdarah,” aku Ebit kepada penyidik Satreskrim Polres Gresik.

Mengetahui ada penganiayaan, saksi keluar lagi dan meminta pertolongan warga lainnya. Mereka berteriak ada perampokan di rumah Ngatiyah.

Kabar itu langsung menyebar dan berhasil mengumpulkan puluhan massa di sekitar rumah korban.
Massa kemudian merengsek masuk ke rumah korban dan menarik paksa pelaku ke luar rumah.

Di halaman, pelaku dihajar beramai-ramai dengan tangan kosong dan pentungan kayu. Aksi tersebut berhasil dihentikan setelah anggota Polsek Duduksampeyan tiba di lokasi dan mengamankan pelaku.

Oleh polisi, pelaku dilarikan ke RSUD Ibnu Sina karena lukanya yang cukup parah. Hal sama juga dilakukan terhadap korban ikut dievakuasi ke rumah sakit milik Pemkab Gresik tersebut.

Hanya saja, setiba di RSUD Ibnu Sina di kawasan Bunder, nyawa pelaku tidak berhasil diselamatkan. Pelaku menderita luka cukup parah dan kehilangan banyak darah pasa pengeroyokan massa. Sementara kedua korban berhasil diselamatkan dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina.

[irp]

Kepala Desa Sumengko, Mashabi membenarkan, aksi perampokan yang menimpah kedua warganya tersebut. “Ya dua warga saya jadi korban dan saat ini dirawat di RSUD Ibnu Sina,” katanya.

Dikatakan, pelaku sempat dimassa warga kemudian dalam perawatan di rumah sakit kemudian meninggal. “Pelaku saat dihakimi mass hidup, kemudian meninggal saat dibawa ke rumah sakit, ” ungkap dia.

Terpisah, Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo mengungkapkan, kejadian di rumah Ngatiyah bukan perampokan, namun penyekapan. Pelaku jengkel karena mencari Soleh tidak ada di rumah dan hanya ditemui istri dan ibunya.

Saat ini anggotanya masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif pelaku melakukan penganiayaan dan penyekapan.

“Sejumlah saksi sudah kamui kumpulkan dan menjalani pemeriksaan. Untuk kedua korban sudah mendapatkan perawatan dokter RSUD Ibnu Sina. Sementara pelaku, jenazahnya masih ada di kamar mayat RSUD Ibnu Sina untuk diotopsi,” pungkas AKBP Kusworo WIbowo. (iz/hen)