Antam Serap Emas yang Diproduksi Smelter PTFI di Gresik

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Tony Wenas dan Nico Kanter usai menandatangani perjanjian jual beli emas, disaksikan Menteri BUMN Erick Thohir (PTFI for Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian jual beli emas yang dihasilkan Smelter PTFI di Gresik. Antam bertindak sebagai pembeli (penyerap) emas yang dihasilkan Smelter PTFI dengan kemurnian 99,99 persen.

Perjanjian tersebut diteken Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas dan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Nicolas D Kanter, disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di Jakarta, Kamis, 7 November 2024.

“Dengan kerja sama ini, kita menyaksikan MIND ID, ANTAM dan Freeport Indonesia bersinergi untuk kebaikan bangsa. Indonesia harus menjadi negara mandiri,” ucap Erick dalam sambutannya. 

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung dalam sambutannya menjelaskan peran penting smelter PTFI dalam memajukan industri pemurnian emas di Indonesia.

“Pemerintah telah memberikan mandat kepada PTFI melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk membangun smelter tembaga dan fasilitas pemurnian lumpur anoda atau Precious Metal Refinery (PMR),” tutur Yuliot. 

Yuliot menambahkan kolaborasi PTFI dengan ANTAM merupakan bukti nyata komitmen dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Sementara itu, Tony Wenas menjelaskan PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni Batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta Platinum Group metals yaitu 30 kg platinum, 375 kg Paladium.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Soal Kebakaran Smelter, Tidak Ada Karyawan Cedera

“Produksi emas pertama dari PMR PTFI direncanakan pada minggu ke 2 Desember 2024. Estimasi saat ini hingga akhir tahun 2024 produksi emas sebesar 0,5 ton dan pada kuartal pertama 2025 sebesar 4,75 ton,” tutur Tony.

Tony menegaskan penandatanganan perjanjian jual beli emas antara Freeport Indonesia dengan ANTAM merupakan komitmen dalam mewujudkan hilirisasi di dalam negeri.