KLIKJATIM.Com | Surabaya - Sekitar delapan puluh enam tahun yang lalu, para muda-mudi Indonesia berikrar lewat Sumpah Pemuda yang berarti satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Berkaca pada tahun 2025 ini, bentuk ‘ikrar’ anak muda sekarang ternyata punya satu wajah baru: tidak hanya perjuangan politik, tapi solidaritas gaya hidup.
Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, 76% anak muda masih habiskan uang demi ikuti gaya hidup teman. Meskipun angkanya terbilang cukup tinggi di tahun ini, sebenarnya ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya di angka 80%.
Baca juga: Kantah ATR/BPN Tulungagung Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97
Artinya, fenomena FOMO atau Fear of Missing Out mulai berkurang, tapi belum sepenuhnya hilang. Bisa dibilang, anak muda masih kompak, bahkan saat soal pengeluaran.
Sayangnya, kekompakan ini ternyata justru berdampak negatif terhadap kondisi finansial nasional. Untuk pertama kalinya, skor Financial Fitness Index Indonesia turun menjadi 40,60 dari 41,16 di tahun 2024. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat, terutama generasi muda, belum memiliki finansial yang sehat.
Kelompok usia 25 – 29 tahun (lajang), terutama untuk mereka yang berada di umur produktif tapi belum stabil secara finansial, memegang skor paling rendah di 37,94, di bawah rata-rara nasional. Di saat yang bersamaan, kemampuan mengelola hutang tanpa jaminan ikut turun dari 97,28 menjadi 93,97.
Angka yang menurun ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan motto hidup ‘buy now pay later’, cicilan gaya hidup, dan kredit konsumtif.
Mungkin, versi Sumpah Pemuda di tahun 2025 ini, bisa berubah menjadi: ‘Kami, anak muda Indonesia, berkomitmen hidup sesuai kemampuan!’.
Baca juga: Wabup Alif : Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu
Di era digital yang semua serba cepat, cara mengatur keuangan anak muda masuk ke dalam bentuk perjuangan baru. Mulai dari cara menentukan budget bulanan, belajar manajemen keuangan pribadi, sampai dapat tips hemat supaya bisa nongkrong tanpa bikin dompet menjerit.
Sebagai kaum muda-mudi yang masuk ke dalam kategori Generasi Z, perlu ada keberanian untuk bilang ‘nggak dulu’, terutama saat lingkungan memancing konsumsi impulsif. Ini masuk ke dalam komitmen baru menuju finansial sehat generasi Z.
Ini tiga langkah kecil untuk memulai perjalanan
Punya tujuan finansial pribadi
Tentukan hal apa yang ingin kamu capai, misal dana darurat, traveling, atau modal usaha. Tanpa tujuan, uang yang kamu miliki akan cepat ‘terseret arus’.
Tapi pastikan dahulu sebelum punya tujuan finansial kamu juga harus awali dengan cek kesehatan finansial saat ini. OCBC menghadirkan Financial Fitness Check Up di OCBC mobile & Ruang Menyala, dimana kamu bisa tahu skor finansial kamu dan kamu bisa meningkatkan skor dengan baca artikel, menonton video edukasi hingga ikut kelas finansial bersama para insightful speakers & bertemu komunitas member ruangmenyala untuk bisa diskusi investasi hingga finansial goals.
Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda 2024 di Tuban, Momentum Kuatkan Peran Pemuda
Terapkan metode 50-30-20
50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Dari pembagian sederhana, budget bulanan bisa aman sentosa. Untuk memulai perjalanan tabungan atau investasi dengan mudah, kamu bisa eksplor beragam pilihan di OCBC mobile.
Catat pengeluaran dan lakukan evaluasi
Dengan mencatat, kamu akan sadar kemana uang kamu pergi. Dari evaluasi juga kamu akan bisa menekan pengeluaran-pengeluaran yang bikin boros. Kalau kamu sudah pakai Kartu Debit atau Kredit OCBC, semua transaksi bisa tercatat otomatis di OCBC mobile! Selain bantu untuk lihat pola pengeluaran, kamu akan lebih mudah lakukan evaluasi finansial untuk tetap on track pada budget bulanan.
Anak muda boleh dong, tetap kompak! Tapi bukan karena ikut gaya hidup teman.
Editor : Abdul Aziz Qomar