JAKARTA – Sebagai negara produsen otomotif, Indonesia tidak hanya membuat mobil untuk kebutuhan pasar domestik. Lebih dari itu, saat ini Indonesia juga mengekspor beberapa varian mobil untuk konsumen luar negeri.
Mobil rakitan Indonesia yang diekspor ada yang dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU). Namun, ada juga yang diekspor dalam bentuk terurai atau ekspor beberapa komponen saja.
Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil Indonesia di bulan Oktober 2018 mengalami peningkatan menjadi 26.990 unit. Sebelumnya di September 2018, ekspor mobil Indonesia terkoreksi di angka 26.632 unit.
Mobil-mobil rakitan Indonesia yang diekspor ini statusnya adalah CBU. Jadi dikirim dalam bentuk unit mobil utuh. Untuk jenis mobilnya sangat bervariasi, ada SUV, MPV hingga pikap.
Pada bulan sebelumnya, nama Toyota Rush menjadi mobil yang paling banyak dikirim ke luar negeri dengan angka 4.310 unit. Dan di bulan Oktober 2018 ini gantian nama Mitsubishi Xpander yang paling dilirik konsumen luar negeri dengan mengirim 5.908 unit.
Di bulan ini, Toyota Rush menempati posisi kedua dengan pengiriman 4.750 unit. Dan ketiga ada nama SUV Toyota Fortuner yang sukses terdistribusi sebanyak 3.929 unit. Bagaimana dengan MPV ‘sejuta umat’ Toyota Avanza? Mobil paling laris Toyota ini mengisi posisi kelima dengan angka ekspor 2.695 unit. Turun dari bulan sebelumnya, 3.701 unit.
Berikut 10 mobil rakitan Indonesia paling banyak diekspor bulan Oktober 2018 1. Mitsubishi Xpander: 5.908 unit 2. Toyota Rush: 4.750 unit 3. Toyota Fortuner: 3.929 unit 4. Toyota Wigo (Agya): 3.141 unit 5. Toyota Avanza: 2.695 unit 6. Toyota Vios: 1.437 unit 7. Gran Max/Town Ace/Lite Ace (minibus dan pikap): 1.324 unit 8. Suzuki APV: 1.092 unit 9. Toyota Sienta: 784 unit 10. Toyota Kijang Innova: 225 unit. (detikoto)