Desak Penangan Kasus Pengibaran Bendera Diduga HTI, Ansor Gresik Luruk Polres

Reporter : Koinul Mistono - klikjatim.com

Massa aksi saat mendatangi Mapolres Gresik. (Miftahul Faiz/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Ratusan massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser, IPNU dan Pagar Nusa menggelar unjuk rasa (unras) ke Polres Gresik, Jumat (6/9/2019). Mereka mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus pengibaran bendera diduga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Gresik.

“Usut tuntas kasus pengibaran bendara (diduga) HTI di Kabupaten Gresik. Karena NKRI adalah harga mati,” ujar salah seorang demonstran.

Ketua PC Ansor Gresik, Agus Junaidi menegaskan, bahwa organisasi HTI sudah resmi dibubarkan negara. Tapi sangat disesalkan, ketika ada pihak-pihak yang ditengarai masih ngotot ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia.

Sehingga peristiwa pengibaran bendera yang identik dengan kelompok HTI, dinilai merupakan pelanggaran berat kepada negara. Maka, para pelakunya harus ditindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Mereka (pelaku) harus bertanggungjawab, jangan dibiarkan lepas. Walaupun beraneka ragam suku dan budaya, tapi kita tetap satu yaitu NKRI,” lanjut Junaidi.

[irp]

Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro pun hadir langsung untuk menemui para pendemo. Menurutnya, kasus dugaan pengibaran bendera HTI masih terus berlanjut.

Hingga saat ini kepolisian masih mendalaminya. Termasuk menelusuri terkait benner bertuliskan we are the world khilafah dalam kegiatan di kawasan Perumahan GKB.

“Ini sangat bertentangan dengan Perpu Nomor 22 tahun 2017 tentang Kemasyarakatan. Karena dalam perkembangannya, khilafah adalah ormas yang dilarang dan dibubarkan negara,” terang mantan Kapolres Bojonegoro itu.

Total ada 12 orang yang diperiksa. Kendati semuanya dipulangkan, tapi polisi masih terus mendalami kasusnya.

“Saya harap kerja samanya dan terus mengawal NKRI. Tidak ada kelompok yang bisa memecah persatuan bangsa kita,” tandas polisi dengan pangkat dua melati di pundak tersebut.

[irp]

Selain ke Polres Gresik, massa aksi juga menggelar demonstrasi ke Kantor DPRD Gresik dan Pemda di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo. Massa long march sambil menyanyikan lagu kebangsaan dan bershalawat.

Di Kantor DPRD Gresik Jalan Wakhid Hasyim, tampak beberapa anggota dewan ikut menemui para pendemo. Antara lain pimpinan dewan sementara, Abdul Qodir dan Asluchul Alif, didampingi anggota dari fraksi Nasdem,  Nasir serta Musa.

“Kami DPRD akan terus mendukung pelarangan sampai pembubaran organisasi yang merusak NKRI,” tandas Abdul Qodir, saat menemui massa aksi dari kalangan banom NU tersebut. (iz/roh)